MAKNA VISUALISASI TOKOH UTAMA ANIMASI ADIT SOPO JARWO

nur amaliyah fauziyah
12 min readJun 7, 2021

--

Poster Animasi Adit Sopo Jarwo (wikipedia.org)

Abstrak. Animasi Adit Sopo Jarwo merupakan serial animasi anak asal Indonesia yang ditayangkan melalui saluran TV swasta di Indonesia. Serial animasi Adit Sopo Jarwo menampilkan beberapa tokoh yang memiliki karakterisasi dan penokohan berbeda-beda dengan latar tempat perkampungan dekat dengan kota besar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan representasi makna visual yang ingin disampaikan melalui visualisasi tokoh animasi Adit Sopo Jarwo, berkaitan dengan unsur-unsur visual seperti warna, gesture, dan karakter. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian ini menggunakan analisis kualitatif untuk membuka dan memaparkan dengan teliti bagaimana unsur-unsur visual dan makna simbolik pada visualisasi tokoh animasi Adit Sopo Jarwo sehingga memberikan konsep penokohan yang sangat kuat dalam alur cerita yang disampaikan.

Pemaknaan tokoh utama pada animasi Adit Sopo Jarwo sebenarnya telah mengkomunikasikan pesan penokohan dalam cerita yang disampaikan dalam serial tersebut melalui unsur visual yang diterapkan dalam setiap tokohnya. Dari postur tubuh, warna pakaian yang sering digunakan, serta gesture dan karakter tokoh. Sehingga dapat memunculkan karakter yang kuat dari setiap tokohnya, kemudian membangun sebuah alur cerita yang baik dan penyampaian pesan yang mudah dipahami.

Kata Kunci: animasi, karakter, makna, tokoh, visualisasi.

LATAR BELAKANG MASALAH

Pada zaman pra-sejarah sebelum manusia mengenal tulisan, manusia berkomunikasi dan meninggalkan jejak mereka dengan cara menggambar di gua-gua menggunakan bahan alami seperti dedaunan atau bahkan darah hasil perburuan mereka, itu semua merupakan bentuk media komunikasi yang mereka lakukan. Sehingga pada dasarnya manusia telah mengenal seni gambar terlebih dahulu dibandingkan dengan tulisan. Seiring perkembangan zaman teknik menggambar dan perfilman sudah mulai berkembang sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan mudah. Manusia dapat menyampaikan informasi yang mereka ingin sampaikan dalam sebuah bentuk yang dapat dipublikasikan kepada khalayak umum.

Animasi berbeda dengan menggambar lukisan dan sebagainya. Karena lukisan hanya bertujuan untuk mengekspresikan diri saja. Tetapi sebuah animasi harus mempunyai karakter atau jiwa dalam setiap tokoh yang dibuat. Pada lukisan gambar yang ditampilkan akan terlihat diam dan hanya menunjukan satu bagian shoot dari sebuah kejadian. Maka dari itu hadirlah komik yang tersusun atas beberapa kejadian dalam sebuah cerita. Seiring berkembangnya teknologi, kumpulan gambar tidak hanya dalam bentuk kertas seperti komik, namun dapat menghasilkan sebuah film atau juga disebut dengan film animasi. Dimana film animasi akan menampilkan potongan-potongan gambar dengan perubahan gerak yang rapat sehingga dapat diputar dan menghasilkan ilusi gerak yang tidak akan terputus layaknya film menggunakan kamera (Amelinda & Frazia, 2020, h.15). Oleh sebab itu film animasi harus dapat menyampaikan pesan yang ada didalam suatu susunan cerita yang dirangkai agar para penonton mengerti maksud dan pesan yang ingin disampaikan dalam cerita tersebut.

Pada perkembangannya, eksistensi film animasi sangatlah memiliki sejarah yang sangat penting. Sejarah lahirnya film animasi sama dengan lahirnya sinema bahkan teknik yang muncul di film animasi hadir karena adanya teknik dalam sinema namun pada saat itu belum disadari sebagai film animasi. Pada tahun 1899 lahirlah film animasi pendek berteknik stop motion pertama di dunia kemudian berlanjut dengan animasi berbasis gambar (hand drawn animation). Setelah beberapa karya diterbitkan dalam bentuk film animasi, pada tahun 1926 mulai terkenal di seluruh dunia. Kemudian pada tahun 1937 Walt Disney memproduksi film animasi panjang berwarna pertama yang berjudul Snow White and Seven Dwarfs. Seiring berkembangnya zaman teknik visual, cerita, media, dan teknologi semakin berkembang menjadi kompleks di era Disney (Kurnia, 2017, para. 2).

Di Indonesia sendiri sebenarnya dari dahulu sudah dikenalkan dengan film animasi 2D untuk anak yang mengangkat cerita rakyat, dongeng, maupun legenda seperti Timun Mas, Bawang Merah dan Bawang Putih, Petualangan Si Kancil, dan sebagainya, bahkan tersedia dalam bentuk CD atau DVD dan sangat mudah didapatkan. Namun dengan seiringnya waktu banyak produk film animasi dari luar negeri yang ditayangkan di stasiun TV swasta Indonesia, seperti Doraemon, Spongebob, Tom and Jerry, Upin & Ipin, Tayo the Little Bus, Marsha and The Bear dan masih banyak lagi. Namun akhir-akhir ini juga banyak karya anak bangsa mulai memproduksi film animasi, seperti The Battle of Surabaya, Keluarga Somat, Entong, Adit Sopo Jarwo, dan masih banyak lagi. Dari segi pengangkatan alur cerita yang digunakan juga tidak kalah menarik dari produk luar negeri.

Tidak hanya pengemasan cerita yang bagus, namun alangkah baiknya sebuah film animasi harus dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan baik. Dari segi pembuatan karakter harus memberikan pesan yang sesuai dari mulai gestur, postur tubuh, bahkan kepribadian dan tingkah laku tokoh pun harus diperhatikan dengan baik. Blair (1994) menjelaskan bahwa “Constructing and developing a character is not merely a matter of drawing the figure, each character also has its own shape, personality, features, and mannerisms” (h. 9). Karena dalam sebuah film animasi kehadiran tokoh kartun merupakan hal yang paling penting dan hal yang paling dinanti oleh para penggemarnya.

Tidak terlepas dari postur tokohnya saja, unsur budaya yang melatarbelakangi alur cerita dari film animasi juga ikut berperan penting saat membuat karakter animasi tersebut. Seperti bagaimana baju yang sering dipakai oleh para tokoh ataupun postur tubuh para tokoh itu sangat erat kaitannya dengan budaya yang menjadikan latar tempat pada alur cerita. Di dalam animasi Adit Sopo Jarwo ini berlatar belakang di sebuah kampung dekat dengan perkotaan sehingga karakter dari tiap tokoh akan sangat berbeda dikarenakan budaya yang mereka bawa dari setiap tokoh akan berbeda-beda.

Dari pemaparan diatas, hal ini kemudian menarik untuk diteliti. Bagaimana karakterisasi dari tokoh Animasi Adit Sopo Jarwo, dilihat dari segi postur tubuh, dari segi budaya yang melatarbelakangi karakter tersebut yang nantinya akan berpengaruh terhadap pakaian yang sering mereka kenakan dan artikulasi saat mereka berbicara. Sehingga dalam sebuah film animasi tersebut karakter setiap tokoh dapat terbangun dengan baik.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana penelitian kualitatif ini sesuai dengan pendekatan secara alami sesuai data yang diperoleh pada saat meneliti dan tidak dihasilkan melalui proses statistik atau metode kualifikasi lain, yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan (Anggito & Setiawan, 2018, h.8–9). Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan secara teliti bagaimana unsur pembangun karakter seperti postur tubuh, warna pakaian yang sering digunakan, serta gesture dan karakter tokoh mempunyai fungsi menyampaikan makna yang berperan penting dalam penyampaian pesan. Sedangkan untuk data yang didapatkan dalam penelitian ini dengan cara studi kasus dimana mengeksplorasi secara mendalam suatu peristiwa, aktivitas, proses dalam suatu kasus dengan dibatasi aktivitas dan waktu (Creswell, 2008, h.13).

Tahapan penelitian dimulai dengan mengumpulkan data objek penelitian berupa data sekunder melalui studi literatur (buku, jurnal, skripsi), Youtube untuk mendapatkan bukti fisik visual karakter, juga website untuk memperkuat data lainnya. Kemudian tahap analisis deskriptif dalam menganalisis visual karakter dalam animasi. Interpretasi merupakan tahap terakhir dari penelitian setelah analisis data dan reduksi data.

DISKUSI & PEMBAHASAN

Animasi Adit Sopo Jarwo

Animasi Adit Sopo Jarwo merupakan film animasi 3D untuk anak yang disajikan melalui series dengan menyajikan kisah persahabatan dan petualangan antara Adit, Denis, dan Adel. Setiap hari mereka belajar dan bermain bersama juga selalu menebarkan kebaikan dengan membantu orang yang sedang membutuhkan pertolongan, namun selalu terdapat hal yang menarik saat mereka mengalami kesalahpahaman antara Adit, Denis, Adel dengan Bang Sopo dan Bang Jarwo. Namun yang uniknya adalah disini selalu tersimpan pesan moral yang ingin disampaikan kepada penonton. Dalam setiap episode yang ditayangkan selalu menampilkan kisah-kisah keseharian khas masyarakat Indonesia sehingga tidak hanya pesan moral namun dari segi budaya juga tersampaikan.

Analisis Deskriptif

Berikut ini merupakan pembahasan mengenai analisis visual karakter tokoh utama pada serial animasi “Adit Sopo Jarwo”

a. Adit

Tokoh dalam series Adit & Sopo Jarwo E157 (Youtube.com)

Deskripsi Visual:

Visual tokoh bernama Adit yang ada pada gambar diatas merupakan adegan series Adit Sopo Jarwo pada episode 157 yang berjudul “Ondel-ondel Bikin Denis Jengkel” tepat di menit ke-3:21. Pembahasan mengenai struktur visual yang telah ditampilkan pada shot tersebut adalah pada posisi tegak namun terlihat tetap tenang dengan posisi tangan terlihat tenang yang tepat berada didepan tokoh lain, dengan pandangan lurus kedepan. Pada ekspresi wajah memperlihatkan senyum tipis dari bibirnya dengan diikuti tatapan mata seolah sedang meyakinkan sesuatu yang berada di depannya. Dengan demikian, dalam adegan tersebut ditampilkan bahwa tokoh Adit yang sedang memastikan sesuatu yang berada didepannya namun tetap dalam posisi tenang agar teman yang berada dibelakangnya tidak merasa cemas.

Analisis Karakter:

  1. Proporsi Karakter
Proporsi Tokoh Adit (Youtube.com)

Proporsi tubuh pada tokoh Adit memiliki perawakan yang ramping menunjukan bahwa ia cekatan dan aktif dalam pergerakannya. Ia juga memiliki bentuk mata yang cukup besar terlihat dari tulang pipi yang kecil sehingga matanya terlihat agak besar. Tokoh Adit juga memiliki gaya berpakaian yang rapih pada anak-anak seusianya. Terlihat pada gaya rambut yang tersisir rapi juga memperlihatkan kesan rapih.

2. Warna

Baju yang sering ia kenakan dalam setiap episode terlihat seperti gambar disamping. Dengan warna merah pada bagian lengan dan warna putih pada bagian badannya, juga terdapat ilustrasi gambar kepala yang memperlihatkan sel otak. Warna merah sendiri merepresentasikan kekuatan, keberanian, juga energik. Dibandingkan dengan warna lain warna merah merupakan warna yang paling kuat dan energik maka dari itu pada tokoh utama dalam animasi ini menggunakan baju warna merah yang menjadikan aksen penting. Warna putih pada baju bagian badan merepresentasikan sikap kejujuran, kedamaian, ketentraman, ketulusan juga kesucian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tokoh Adit memiliki sikap yang tulus dalam melakukan kebaikan, jujur juga membawa kedamaian dan ketentraman bagi teman-temannya walaupun memang terdapat warna merah yang dapat diartikan warna panas namun tetap memberikan kesan berani, energik juga membawa kekuatan dari tokoh Adit sebagai tokoh utama dalam animasi Adit Sopo Jarwo (Nugroho, 2015, h.61–63).

Pada bagian tengah baju terdapat ilustrasi otak manusia, ini dapat menginterpretasikan bahwa Adit memiliki kognitif yang sangat baik, cerdas dalam menangani masalah. Karena pada dasarnya otak manusia berfungsi sebagai pengontrol koordinasi gerak manusia juga kognitif, emosi dan tutur bahasa yang kita gunakan setiap hari (Wikipedia.org).

3. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh pada tokoh Adit diatas adalah menampilkan bahwa tokoh Adit sedang memastikan sesuatu yang berada didepannya dengan badan yang tegap seolah ia berani namun tetap tenang yang terlihat pada bagian tangan yang tidak sedang mengepal. Ia juga tampak juga tampak lebih pemberani dibandingkan dengan tokoh lain didalam shot tersebut, karena terlihat pada posisi temannya yang tampak ketakutan dibelakangnya bahkan temannya yang lain mencoba bersembunyi dibalik pohon.

Pada shot tersebut juga sangat jelas menggambarkan bahwa tokoh Adit sangatlah pemberani dan selalu berusaha menenangkan temannya yang tengah ketakutan akan hal sesuatu. Tokoh Adit berani memastikan sesuatu tanpa rasa takut sama sekali bahkan ia masih bisa tersenyum. Dengan demikian hal yang perlu diteladani dari sikap Adit ialah selalu berani dalam hal kebaikan juga janganlah takut akan hal sesuatu yang belum pasti.

b. Denis

Tokoh Denis dalam series Adit & Sopo Jarwo E157 (Youtube.com)

Deskripsi Visual:

Visual tokoh bernama Denis yang ada pada gambar diatas merupakan adegan series Adit Sopo Jarwo pada episode 157 yang berjudul “Ondel-ondel Bikin Denis Jengkel” tepat di menit ke-03:00. Pembahasan mengenai struktur visual yang telah ditampilkan pada shot tersebut adalah pada posisi berdiri dengan bahu terangkat dan tangan terlihat mengepal di samping. Posisi lutut yang tidak terlihat sedikit menekuk juga ekspresi yang terlihat meringis ditambah dengan posisi yang sedang berlindung di belakang tokoh lain yaitu Adit, maka sangat jelas bahwa Denis dalam keadaan ketakutan. Juga memang dari beberapa episode lain pun Denis selalu bersifat penakut.

Analisis Karakter:

  1. Proporsi Karakter
Proporsi Tokoh Denis (Youtube.com)

Tokoh Denis memiliki proporsi tubuh yang sangat empal dan juga lebih pendek dari tokoh lainnya juga memiliki rambut yang sedikit ikal. Juga yang menjadi ciri khas lainnya dari tokoh Denis adalah menggunakan kacamata juga memiliki mata yang tidak terlalu besar dikarenakan memiliki tulang pipi yang sangat berisi. Leher yang nyaris tidak terlihat karena rahang yang begitu berisi. Dari proporsi tubuh yang demikian pergerakan Denis cukup sulit maka dari itu sering dibantu oleh tokoh Adit yang begitu lincah dan cekatan.

1. Warna

Baju yang dikenakan tokoh Denis pada episode ini dan beberapa episode lainnya berwarna kuning namun memiliki value gelap juga terdapat gambar ilustrasi Barong yang merupakan makhluk mitologi dari Bali. Denis menggunakan celana panjang dan sandal jepit.

Penggunaan warna kuning dapat diinterpretasikan dengan memiliki karakter ceria dan membawa kegembiraan juga kemuliaan. Namun dengan adanya value gelap dapat diinterpretasikan dengan sikap muram dan juga penakut (Nugroho, 2015, h.60–71). Maka dapat diinterpretasikan bahwa sikap Denis adalah ceria, periang, membawa kegembiraan, namun memiliki sikap penakut di dalam dirinya. Ditengah bajunya bagian depan terdapat ilustrasi Barong yang merupakan makhluk mitologi Bali yang memiliki kepercayaan pada masyarakat Bali dan beberapa di daerah Jawa dapat digambarkan sebagai makhluk pelindung peri, suri tauladan, simbol keberuntungan dan kemakmuran (Wikipedia.org). Maka dapat disimpulkan bahwa tokoh Denis dalam sifat penakutnya ia memakai baju dengan ilustrasi Barong agar dirinya merasa dilindungi juga selalu dalam keberuntungan yang baik.

2. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh pada tokoh Denis diatas adalah menampilkan bahwa tokoh Denis memiliki sifat penakut terlihat dari bahu yang terangkat juga tangan yang mengepal. Raut wajah meringis dan lutut yang tidak tegap juga memperlihatkan bahwa ia sangat penakut.

Pada shot tersebut juga sangat jelas menggambarkan bahwa tokoh Denis sedang berlindung dibelakang tokoh Adit yang lebih pemberani dibanding dengan dirinya. Padahal hal yang ia takutkan pada episode ini hanyalah Ondel-ondel.

c. Jarwo

Tokoh Jarwo pada poster (wikipedia.org)

Deskripsi Visual:

Visual tokoh bernama Jarwo atau sering disebut Bang Jarwo pada gambar diatas diambil dari poster film animasi Adit Sopo Jarwo. Didalam poster sangat terlihat bahwa tokoh Jarwo sangatlah garang dan paling garang dibandingkan dengan tokoh lainnya. Ditambah lagi dengan tatapan yang terlihat tajam.

Analisis Karakter:

  1. Proporsi Karakter
Proporsi Tokoh Jarwo (wikipedia.org)

Postur tubuh tokoh Bang Jarwo ini memiliki perawakan yang berisi namun terlihat memiliki masa otot yang kuat walaupun pada bagian perut masih terlihat buncit. Tokoh ini memiliki rahang yang sangat tegas dengan bentuk alis yang tipis namun lancip pada ujungnya, kemudian dengan mata yang sedikit sipit. Yang menjadikannya cirikhas juga adalah ia memiliki kumis tipis dan kacamata yang disimpan pada keningnya. Juga memiliki rambut yang klimis ala gaya rambut lama.Dengan ciri fisik yang telah disebutkan sangat terlihat bahwa Bang Jarwo memiliki sikap yang keras juga pemarah.Warna

Tokoh Bang Jarwo ini sering memakai baju merah yang terlihat ketat sehingga postur tubuhnya terlihat jelas. Ditambah menggunakan celana panjang berwarna coklat yang dililit sabuk pada bagian pinggangnya. Warna merah disini dapat diinterpretasikan dengan maksud berani, agresif, pemarah, jika emosinya tidak terkontrol dapat membahayakan dirinya dan orang lain. Warna pada celana yang digunakan adalah warna coklat yang memiliki simbol bersifat hormat, cermat, terlihat kotor atau tidak cemerlang (Nugroho, 2015, h.61–65). Ini memang sangat terinterpretasikan dari sifat tokoh yang memang aktif, pemarah, agresif dalam hal apapun juga cermat sehingga terkadang terlihat licik dan juga terlihat kurang pintar dalam menangani masalah yang ada.

2. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh tokoh Jarwo pada poster terlihat tangan sebelah kirinya menyilangkan dibagian dada dan tangan satunya memegang dagu dengan tatapan yang sedikit sinis. Ditambah lagi posternya yang berisi juga berotot memperlihatkan dirinya sangat garang dan selalu agresif terhadap sesuatu sehingga sering menimbulkan masalah.

d. Sopo

Tokoh Sopo dalam Poster (wikipedia.org)

Deskripsi Karakter:

Visual tokoh bernama Sopo pada gambar diatas diambil dari poster animasi Adit Sopo Jarwo. Pada poster tokoh terlihat sangat penurut dengan posisi yang membungkuk dengan postur tubuh yang tinggi besar dan berisi. Ekspresi yang ditampilkan dari wajahnya tidak ada sedikitpun kegarangan namun terdapat ekspresi kasihan dan selalu terlihat cape.

Analisis Karakter:

  1. Proporsi Karakter
Poster Tokoh Sopo (wikipedia.org)

Proporsi tubuh yang tinggi besar dan berisi, juga merupakan tokoh dengan proporsi tertinggi dalam penokohan di film animasi Adit Sopo Jarwo. Namun selalu terlihat membungkuk dengan wajah berbentuk kotak dan rambut belah tengah. Memiliki mata sipit dan kulit putih. Pada area dagu terlihat brewok tipis yang dapat menjadi ciri khasnya. Dengan posisi yang selalu bungkuk memperlihatkan bahwa ia bersifat penurut, lugu dan baik hati.

1. Warna

Tokoh ini selalu mengenakan rompi berwarna hijau dengan kaos berwarna hitam yang ketat sehingga terlihat proporsi tubuhnya. Warna hijau disini dapat disimbolkan dengan sifat hidup, tenang, segar, juga dibandingkan warna lain hijau ini memiliki emosi yang lebih stabil dan terkontrol (Nugroho, 2015, h.63). Warna ini memang sangat tercerminkan kepada tokoh Sopo yang selalu tenang dalam masalah apapun juga sangat baik hati kepada siapa pun.

2. Bahasa Tubuh

Pada poster terlihat posisi tokoh berada pada samping kanan tokoh jarwo dengan proporsi tubuh membungkuk yang memperlihatkan bahwa ia sangat penurut kepada siapapun apalagi kepada Bang Jarwo. Dan ia memiliki ekspresi sangat sendu yang memperlihatkan bahwa dirinya baik hati walaupun ia berada dipihak Jarwo, tokoh Sopo tidak pernah terbawa emosi yang sama dengan Bang Jarwo.

KESIMPULAN

Dari pemaparan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan tokoh memang sangat didukung dari pembuatan karakter itu sendiri dari mulai proporsi, warna pakaian yang digunakan, juga gesture yang ditampilkan pada setiap tokohnya. Karena dalam pembangunan karakter hal tersebut harus diperhitungkan dengan matang, agar pesan dan kesan yang disampaikan dalam setiap cerita dapat tersampaikan kepada penonoton.

51918122-Nur Amaliyah Fauziyah

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Desain dan Seni

Universitas Komputer Indonesia

Referensi

Amelinda, F. M., & Frazia, E. (2020). Analisis Elemen Visualisasi Budaya Kematian dalam Film Animasi “Coco”. DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media, 1(1), 15. https://doi.org/10.38010/dkv.v1i1.2

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. CV Jejak. Tersedia di: https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=59V8DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=kualitatif&ots=5H9BsyhzLu&sig=eIqi11FzvkcXCqyjNKYwJsc457Y&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false [19 Desember 2020]

Blair, P. (1994). Cartoon Animation. Walter Foster Publishing.

Creswell, J.W. (2008). Research Design. SAGE Publications.

Entertainment. MD. (2019). Adit & Sopo Jarwo E157: Ondel Ondel Bikin Denis Jengkel. Youtube.com. Tersedia di: https://www.youtube.com/watch?v=9exnXu8JLOo [8 April 2021]

Kurnia A. 2017 (08 Februari). Sejarah Animasi Indonesia (Sebuah Pengantar). Tersedia di: https://animation.binus.ac.id/2017/02/08/sejarah-animasi-indonesia-sebuah-pengantar/ [03 Desember 2020]

Nugroho, S. (2015). Manajemen Warna dan Desain. CV Andi Offset. Tersedia di: https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=axKCCwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA27&dq=analisis+warna+pada+desain&ots=gnATDTqcND&sig=UO6T2ZHkE1ymg0s_Am6tDWP4F4&redir_esc=y#v=onepage&q=analisis%20warna%20pada%20desain&f=false [13 April 2021]

Tim, Wikipedia. (2020). Adit Sopo Jarwo. Wikipedia.org. Tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Adit_Sopo_Jarwo [08 April 2021]

Tim, Wikipedia. (2020). Barongan. Wikipedia.org. Tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Barongan [24 April 2021]

Tim, Wikipedia. (2021). Human Brain. Wikipedia.org. Tersedia di: https://en.wikipedia.org/wiki/Human_brain [10 April 2021]

--

--

nur amaliyah fauziyah
nur amaliyah fauziyah

Written by nur amaliyah fauziyah

0 Followers

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Unikom

No responses yet